Headlines News :
Home » , , , , , » MEMBANGUN MANUSIA ROHANI DI TANAH PAPUA

MEMBANGUN MANUSIA ROHANI DI TANAH PAPUA

Written By Unknown on Sondag 24 Maart 2013 | 08:09

Oleh: Darius Nawipa

Darius Nawipa dalam
suasana berdoa. Foto: Facebook DN
SAHABAT PAPUA MINISTRY - Firman Tuhan dengan jelas telah menyatakan bahwa tidak ada manusia yang bisa berbuat apa-apa tanpa kasih karunia yang diberikan lewat kuasa-Nya. Ini juga yang menjadi rahasia besar yang perlu kita perhatikan supaya kita berhasil mendapatkan kasih karunia dari Tuhan. Orang-orang yang sudah berada di dalam Kristus sesungguhnya sudah berada dalam perlindungan Tuhan, dipagari dan dijaga dengan kuasa Tuhan. Dan semua orang yang sudah berada di dalam Kristus itu sesunguhnya adalah orang-orang telah dipercaya untuk menerima kuasa. 1 Korintus 16 : 13 - 14 sikap yang harus dimiliki orang Papua dan Gereja Tuhan diakhir zaman ini: harus tetap berjaga-jaga, berdiri teguh dalam iman, bersikap sebagai laki-laki, harus tetap kuat dan melakukan segala sesuatu dengan kasih. Sebab dengan memiliki sikap tersebut di atas maka kita akan berhasil menjadi jemaat yang kuat di dalam Tuhan di Tanah Papua.


Bersikap sebagai laki-laki = memiliki sikap dan pendirian yang teguh di dalam kebenaran, tidak mudah terpengaruh dengan perkara-perkara yang duniawi. Bersikap sebagai laki-laki berarti kita sudah memiliki sikap Kristus yang selalu berkenan kepada Bapa-Nya karena taat melakukan kehendak Bapa. Untuk itu sebelum Yesus terangkat ke sorga, Yesus berjanji akan memberikan Penolong yang lain yaitu Roh Kudus sebagai penolong dan penghibur, Roh Kudus yang akan membantu kita supaya dapat mengenal pribadi Kristus dengan tepat dan benar, dan tentunya supaya kita memiliki pendirian yang teguh. Ada dua (2) bentuk musuh yang sedang kita hadapi sebagai Gereja di Tanah Papua: 1. musuh dari luar = Iblis dalam segala pekerjaannya yang sering memakai perkara-perkara yang duniawi untuk mempengaruhi orang-orang kudus supaya undur dari kebenaran. Iblis akan bekerja dengan segala kekuatannya dan memakai perkara-perkara yang duniawi ini untuk membuat banyak orang meninggalkan kebenaran. 2. musuh dari dalam = yaitu keiginan-keinginan atau tabiat daging yang juga sering mempengaruhi kesetiaan.


Kalau tidak tinggal dalam kebenaran dan kalau tidak dalam pengurapan Roh Kudus, maka Iblis juga akan berusaha menjatuhkan orang lewat keinginan dagingnya sendiri. Dan keinginan yang tidak terkendali ini akan terus dikendalikan Iblis supaya manusia itu mengikuti keinginan Iblis. Tetapi kita yang sudah diselamatkan dan dimerdekakan dari dosa harus tetap memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan. Karena itu yang harus kita lakukan sekarang adalah: mendekat kepada Allah dan mentahirkan diri. Yakobus 4 : 8 kalau kita mendekat kepada Allah maka Allah juga akan mendekat kepada kita dan kalau kita sudah mentahirkan diri maka Tuhan akan berkenan kepada kita. Mengapa Allah memerintahkan supaya kita mendekat kepada-Nya? jawabannya: karena manusia itu sudah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah dan memerlukan korban pendamaian supaya bisa berdamai kembali dengan Allah. Kalau tidak mendekat kepada Allah maka dosanya akan tetap.


Kita harus mendekat kepada Allah supaya kita bisa mempunyai tujuan yang benar akan keselamatan hidup dan supaya kita mempunyai hati yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan melakukan firman-Nya. Maka kalau kita lihat dalam Roma 10 : 21 sifat Tuhan itu suka menunggu sampai umat-Nya itu mau datang dan menyerahkan hidupnya untuk diperbaiki dari kesalahannya. Sebenarnya Tuhan sudah tahu bahwa orang Israel itu adalah bangsa yang tidak taat dan yang suka membantah, namun sepanjang hari Tuhan Allah selalu mengulurkan tangan-Nya dan menunggu sampai mereka sadar dan bertobat. Dan kalau bangsa Israel itu sadar akan dosanya dan bertobat maka Tuhan Allah akan memulihkan mereka kembali dan membawa mereka ke dalam rencana-Nya. Saudara-saudara, pada zaman akhir ini hal yang sangat penting kita perhatikan adalah kita harus berhasil membangun manusia rohani kita di Tanah Papua. Sebab sekalipun manusia jasmani bisa berhasil, bisa menjadi kaya, terkenal, dan dihormati orang lain, tetapi kalau tidak berhasil membangun manusia rohaninya, maka sesungguhnya segala sesuatu yang ada padanya sia-sia belaka sebab pada akhirnya akan habis binasa dan akan dilemparkan ke dalam api neraka.


Taman Eden tempat manusia pertama ditempatkan adalah tempat yang tidak kekurangan apa-apa, tidak ada kutuk, tidak ada sakit pengakit atau kesusahan yang lainnya karena belum ada dosa. Pada saat itu manusia pertama itu ditutup bungkusi dengan kemuliaan Allah dan mereka bisa mendengar Allah berbicara. Tetapi karena perempuan itu tidak tetap tinggal dalam kehendak Allah, Iblis berhasil merusak hubungan manusia dengan Allah sehingga manusia itu kehilangan kemuliaan Allah dan pemeliharaan dari Allah. Yang dulunya segambar dan serupa dengan Allah, tetapi setelah manusia itu jatuh ke dalam dosa maka dosa itu mendatangkan kutuk dan harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhannya. Karena itulah maka Tuhan Allah berfirman supaya kita mendekat kepada-Nya dan membangun kembali hubungan yang erat dengan-Nya. Efesus 6 : 18 firman Tuhan mengajak supaya kita berdoa setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jaga dalam doa dengan permohonan yang tak putus-putusnya. Untuk membangun manusia rohani, kita harus memiliki hubungan yang erat dengan Allah dengan sikap berdoa setiap waktu di dalam Roh. Karena Allah itu adalah Roh maka kita harus berdoa dalam Roh supaya kita bisa membangun manusia rohani kita.

Kita harus sadar bahwa musuh yang kita hadapi itu bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan tipu muslihat Iblis, yang memakai roh-roh yang ada di dunia ini untuk mempengaruhi atau menggugurkan iman. Supaya kita bisa membangun manusia rohani, kita harus mengambil serta mengenakan perlengkapan senjata Allah supaya dapat mengadakan perlawanan dan tetap berdiri sesudah menyelesaikan pertandingan dalam peperangan rohani. Berdiri tegap, berikat pinggangkan kebenaran, berbajuzirahkan keadilan, mempergunakan perisai iman, menerima ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah. Dengan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah maka kita akan tetap berdiri dalam kebenaran dan akan berhasil membangun manusia rohani. Sama seperti Daud berhasil menjadi orang yang sangat berkenan kepada Allah karena Daud itu adalah orang yang sangat cinta kepada Allah, selalu bergantung harap kepada Allah dan yang suka membangun manusia rohaninya. Dikatakan membangun manusia rohani karena Daud itu suka bersekutu dengan Allah dan selalu dengar-dengaran kepada firman Tuhan. Jadi Daud itu sangat mengasihi Allah dan Allah pun sangat berkenan akan kehidupan Daud.

Maka kalau kita lihat dalam 2 Raja-raja 19 : 34 ; 20 : 5 - 6 Yerusalem mendapat perhatian dari Tuhan dan diluputkan dari malapetaka karena ada kaitannya dengan Daud. Demikian juga dengan Hizkia yang sedang sakit dan hampir mati tetapi disembuhkan kembali dan diberi perpanjangan umur selama lima belas tahun lagi, bukan sepenuhnya karena perbuatan Hizkia semata-mata tetapi karena ada kaitannya dengan Daud, bapa leluhurnya. Hizkia mendapat perhatian dari Tuhan karena Hizkia mau melakukan dan meneladani apa yang telah dilakukan Daud. Karena itu Hizkia pun berhasil membangun rohaninya dengan baik. Demikian juga setiap orang yang mau memelihara persekutuannya dengan Allah dan dengar-dengaran kepada firman Tuhan, ia pasti berhasil membangun manusia rohaninya dengan baik sehingga Allah pun akan berkenan akan kehidupannya.


Gereja Tuhan di Tanah Papua harus bangkit dalam Roh, dalam Kegerakan Rohani yang Kuat, Agar Tuhan Allah datang oleh Kekuatan Roh Kudus memulihkan Keadaan Negeri dan Manusia Papua di Tanah Papua. bangunlah hubungan yang intim dengan-Nya sehingga Manusia Rohani Kita dikenan Oleh Allah.


Penulis adalah team Sahabat Papua Ministry, sekrang Ia berdomisi di Jayapur Papua

Tuhan memberkati Saudara ! Sahabat Papua Ministry
Share this post :

Plaas 'n opmerking

 
Support : MS | SUARA CENDRAWASIH | MS
SAHABAT © 2011. SAHABAT PAPUA MINISTRY - All Rights Reserved